71 TAHUN TAK TAHU DIMANA KAMU BUNG

71 TAHUN TAK TAHU DIMANA KAMU BUNG
RADEN OTO ISKANDAR DINATA

INFO LEMBANGKU : Beliau dilahirkan 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ayahya keturunan bangsawan Sunda bernama RH. Rahmat Adam & Nyi Radén Siti Hatijah, yang juga anak ketiga dari sembilan bersaudara. Saat mulai sekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Bandung, Kweekschool Onderbouw (Sekolah Guru Bagian Pertama) Bandung, serta di Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa Tengah. Sikap kritis namun bersahajanya ini demikian membekas hingga akhir hayatnya. Demikian saat selaku guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah. 
.
Sekitar bulan Juli 1920, beliau dipindah ke Bandung dan mengajar di HIS bersubsidi serta perkumpulan Perguruan Rakyat. Tidak hanya aktif mengajar, beliau pun aktifis sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Bandung thn.1921-1924, Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan tahun 1924, anggota Gemeenteraad ("Dewan Kota") Pekalongan mewakili Budi Utomo, anggota Volksraad ("Dewan Rakyat", semacam DPR) yang dibentuk pada masa Hindia Belanda untuk periode 1930-1941, dsb.

Pada masa penjajahan Jepang, beliau berjuang pula melalui ‘pena’, yaitu selaku Pemimpin surat kabar Tjahaja (1942-1945). Kemudian menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang sebagai lembaga-lembaga yang membantu persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan, beliau menjabat sebagai Menteri Negara pada kabinet yang pertama Republik Indonesia tahun 1945, yang juga bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR (badan Keamanan Rakyat) dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. 
.
Namun niat mulia ini tidak selamanya berjalan baik, Dalam beberapa sumber disebutkan tgl.10 Desember 1945 beliau diculik LASKAR HITAM ke Pantai Desa Ketapang,Mauk, Tangerang (?). Setelah ditipu oleh telegram yang memintanya ke Jakarta, walau pun dilarang keluarganya. “Ini perintah”, kata beliau. Beliau dicullik saat tiba di Jakarta (jalan Kapas No.20, Jakarta). Dan, 10 hari kemudian secara tragis dieksekusi dengan tangan terikat dan dilempar ke laut. Jenazahnya hingga sekarang masih hilang bak ditelan bumi.
.
Oleh karenanya hingga sekarang, kematian beliau ditetapkan pada 20 Desember 1945. Pada penghujung 1952, beliau “dimakamkan” kembali. Disebut begitu karena jenazahnya yang tak ditemukan. Pemakaman itu digelar dengan syarat, salah seorang putra beliau mengambil air laut dan pasir ke sebuah peti sebagai simbol. Peti itu kemudian dikuburkan di Taman Bahagia, Lembang, Bandung Utara. Dan, beliau, suami dari Soekirah dan ayah dari 12 putra/i ini kemudian ditetapkan pemerintah sebagai pahlawan nasional, pada 10 November 1973. 
.
Kalau kemerdekaan Indonesia boleh ditebus dengan jiwa seorang anak Indonesia, saya akan maju sebagai kandidat yang pertama untuk pengorbanan ini,” penuturan Otista seperti yang pernah tertuang di surat kabar miliknya, Tjahaja, 21 Agustus 1945. 
.
Apapun, ada jenazahnya atau tidak, RADEN OTO ISKANDAR DINATA telah memberikan contoh dan prilaku hebat bagi generasi selanjutnya termasuk kita semua, gelar ‘SI JALAK HARUPAT yang disematkan padanya lantaran punya spirit bak ‘Ayam Jago yang keras dan tajam menghantam lawan, kencang bila berkokok, dan selalu menang bila diadu.Tak bisa dikesampingkan, Tgl.20 Desember 2016 yad, 71 tahun usia ‘menghilangmu Bung. Semoga Allah SWT, Tuhan YME memberikan tempat yang paling mulia-Nya untukmu. Aamiin YRA; Inalillahiwainalillahirajiun, Al Fatihah (Tim-KL/Foto.ist)
Previous
Next Post »
Thanks for your comment