Udjo Ngalagena Putra Lembang
INFO LEMBANG - Saung Angklung Udjo kini telah menjadi destinasi wisata andalan Kota Bandung, namun tahukah Anda dengan sosok pendirinya?
Ialah Al Marhum Bapak Udjo Ngalagena (1929-2001), sejatinya Al Marhum adalah putra aseli Lembang. Ia dilahirkan pada tanggal 5 Maret 1929 di Kampung Cicalung Cikawari Desa Cikidang Kecamatan Lembang.
Masa kecilnya ia habiskan di Lembang bersama keenam saudara kandungnya, sebagaimana layaknya anak desa ia jalani keseharian di sawah, memelihara domba, dan hidup di sekitar rumpun bambu, kolam ikan dan jalan batu dan berlumpur.
Di antara teman sebayanya, Udjo lebih menonjol karena memiliki sifat tak mau kalah dan cenderung lebih telaten ketika menekuni sesuatu. Sejak kecil dia memang sudah tertarik pada musik tradisional. Dia sudah belajar memainkan calung, meski hanya sebatas untuk kebutuhan sosialisasi antarwarga dan sebagai pendukung permainan pencak silat yang berkembang di masyarakat. Calung adalah salah satu alat musik asli Jawa Barat yang terbuat dari bambu.
Selain menempuh pendidikan formal di sekolah, ia juga mempelajari secara mendalam lagu-lagu sunda dari Raden Machjar Angga Koesoemadinata.
Selain kegemarannya bermain calung sejak kecil, Mang Udjo mempelajari permainan calung dari seorang pengamen angklung. Sedangkan dalam hal teori angklung, Mang Udjo banyak belajar kepada Daeng Soetigna seorang yang dijuluki Bapak angklung Jawa Barat atas kepiawaiannya menciptakan nada-nada diatonik pada angklung buatannya.
Perkenalan Mang Udjo dan Daeng Soetigna berlangsung sepanjang tahun 1951. Saat itu Mang Udjo sedang bersekolah di KGA, sedangkan Daeng Soetigna adalah instruktur di sekolah tersebut. Mang Udjo kemudian keluar dan mengajar di SGB Cicalengka.
Jadi bisa dikatakan bahwa Daeng Soetigna adalah Mentor pribadi Mang Udjo, karena di manapun ada Daeng Soetigna maka disitu dipastikan ada seorang Mang Udjo.
Keduanya berperan aktif dalam hajatan besar nasional yang menampilkan angklung, diantaranya pada saat perhelatan PON V tahun 1961 di Bandung, Hajatan Ganefo tahun 1963 yang digelar di Jakarta.
Sumber: Syafii, Sulhan. 2009. Udjo Diplomasi Angklung. Penerbit PT Grasindo Jakarta, 168 Halaman.
ConversionConversion EmoticonEmoticon